SAMBUTAN
MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PEMBUKAAN
SEMINAR GIZI NASIONAL
DALAM
ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE
– 54
JAKARTA, 25
FEBRUARI 2014
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam dan
Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,
Yang
terhormat,
·
Para
Pejabat Eselon-1 dan Eselon-2 dari Lingkungan Kementerian Koordinator Kesra,
Bappenas, Kementerian Kesehatan,
Kementerian/ Lembaga lainnya dan Jajaran Pemerintah Daerah,
·
Para
Ketua Organisasi Profesi : Persagi, PDGMI, PDGKI, dan Pergizi Pangan,
·
Wakil-wakil
Organisasi Keagamaan, Organisasi
Kemasyarakatan, Organisasi Internasional, dan Mitra Pembangunan lainnya,
·
Wakil-wakil
Perguruan Tinggi,
·
Wakil-wakil
dari Kalangan Swasta dan Dunia Usaha,
·
Rekan-rekan
dari Media Massa,
Para
Ahli Gizi yang saya cintai dan hadirin yang saya banggakan,
Pada
kesempatan yang berbahagia ini marilah
kita panjatkan puji-syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa - atas rahmat dan karunia-Nya pada kita semua.
Saya merasa bersyukur dapat hadir dan berjumpa
dengan hadirin sekalian pada acara Seminar Gizi Nasional ini
sebagai acara puncak Peringatan Hari Gizi Nasional Ke-54 Tahun 2014.
Rasa syukur kita dipenuhi rasa prihatin, karena terjadinya
bencana di berbagai bagian Tanah Air kita. Rasa simpati, setiakawan dan solidaritas kita wujudkan dalam bentuk bantuan kepada Saudara-saudara
kta di lokasi bencana atau di tempat pengungsian. Belasungkawa kita sampaikan
kepada Saudara-saudara kita yang kehilangan sanak-saudara akibat bencana.
Semoga arwah para korban bencana beristirahat dalam damai di sisi Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Kesempatan yang baik
ini saya gunakan untuk menyampaikan selamat dan apresiasi kepada semua pihak
yang telah menyiapkan dan menyelenggarakan acara ini - bersama Pemerintah dengan sangat baik - khususnya
segenap organisasi profesi bidang gizi di Indonesia : PERSAGI,
PDGMI, PDGKI, dan Pergizi Pangan.
Saudara-Saudara,
Peringatan Hari Gizi
Nasional tahun ini sangat bersejarah karena hari ini kita akan meluncurkan dua hal yang sangat penting terkait dengan
Angka Kecukupan Gizi dan Penerapan Gizi Seimbang bagi
Bangsa Indonesia yang dicerminkan dengan
peluncuran pedoman-pedoman sebagai
acuannya.
Tersedianya Angka Kecukupan Gizi untuk acuan dan
diterapkannya Gizi Seimbang oleh Bangsa
Indonesia akan menjamin terwujudnya status gizi masyarakat yang terbaik.
Pedoman-pedoman ini akan memperkuat semua upaya perbaikan gizi masyarakat yang
dilakukan Pemerintah bersama seluruh masyarakat – baik upaya di masyarakat
maupun upaya di institusi.
Saya bersyukur karena
pada kesempatan yang istimewa ini hadir para pejabat dan wakil-wakil dari
jajaran lintas sektor serta berbagai organisasi terkait. Saya berharap agar
pedoman-pedoman yang diluncurkan hari ini akan dijadikan acuan semua pihak terkait
di Tanah Air - yang berhubungan dengan upaya mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
gizi - termasuk dalam menghitung
kebutuhan penyediaan pangan lokal maupun nasional serta kemungkinan impor-ekspor pangan dan menentukan informasi nilai gizi yang
dimuat dalam label pangan.
Peluncuran yang kita
lakukan hari ini mencerminkan kemajuan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat
di Tanah Air kita. Sebab, pedoman-pedoman yang kita gunakan mulai hari
ini didasarkan pada hasil penelitian mutakhir di Indonesia dengan subyek
masyarakat Indonesia sendiri. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya
sampaikan apresiasi kepada segenap ahli gizi, peneliti, dan semua pihak terkait
yang telah bekerja keras mendapatkan semua data yang diperlukan.
Saudara-saudara,
Saya menyampaikan
apresiasi kepada panitia yang telah memilih tema Hari Gizi Nasional
tahun ini : Gizi Baik, Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional.
Tema ini sangat relevan dengan upaya
kita untuk mewujudkan gizi
baik bagi
seluruh masyarakat yang dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari -
dengan mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk
menyukseskan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN
Pada tanggal 31
Desember 2013, di Istana Bogor, Bapak Presiden RI telah mencanangkan dimulainya
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN sejak 1 Januari 2014. Pelaksanaan
JKN dimaksudkan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh penduduk
Indonesia dengan memperluas cakupan secara bertahap, hingga pada tahun 2019
tercapai jaminan kesehatan semesta
atau universal health coverage. JKN
juga dimaksudkan untuk : 1) kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelayanan kesehatan, 2) memperkuat pelayanan kesehatan primer dan sistem
rujukan, serta 3) mengutamakan upaya promotif-preventif termasuk – melembagakan
perilaku mengkonsumsi makanan sehat
dengan gizi seimbang.
Pada kesempatan yang
istimewa ini, saya minta agar upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan
oleh seluruh jajaran Pemerintah bersama masyarakat makin ditingkatkan guna mendukung keberhasilan
pelaksanaan JKN. Status gizi masyarakat yang baik yang didukung perilaku makan
yang tepat - sebagai bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat - akan
berdampak pada menurunnya kejadian penyakit, menurunnya jumlah orang yang berobat, dan menurunnya
pembiayaan kesehatan.
Saudara-saudara,
Meskipun telah banyak kemajuan yang kita capai
dalam Pembangunan Kesehatan, akan tetapi kita masih harus menyikapi berbagai
tantangan – termasuk di bidang peningkatan gizi masyarakat. Dewasa ini kita
menghadapi masalah gizi ganda. Suatu keadaan dimana gizi
kurang masih merupakan masalah penting dan di sisi lain masalah gizi lebih mulai meningkat –
utamanya pada usia balita dan dewasa.
Masalah
kekurangan gizi kita sikapi sungguh-sungguh dengan memperkuat berbagai upaya
penanggulangan - baik upaya pada balita maupun upaya yang lebih
ke hulu - yaitu perbaikan gizi pada ibu
secara komprehensif - sejak
perempuan berusia remaja. Oleh karena itu, intervensi kesehatan yang dilakukan sepanjang
siklus hidup, juga mencakup intervensi gizi.
Pada kesempatan yang
baik ini saya minta kepada segenap hadirin dan seluruh stakeholders di bidang gizi agar mengidentifikasi langkah terobosan untuk
mempercepat pencapaian sasaran-sasaran peningkatan gizi masyarakat – termasuk
sasaran Millennium Developemnt Goals atau MDG. Hendaknya dilakukan pula upaya terobosan untuk memperkuat
Posyandu di seluruh Indonesia yang merupakan kunci bagi suksesnya upaya
perbaikan gizi masyarakat.
Tantangan besar yang
juga harus kita sikapi dengan serius dewasa ini adalah meningkatnya kasus gizi lebih. Hasil Riskesdas
tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada usia balita adalah 11,9%,
sedangkan pada usia dewasa adalah
sebesar 32,9% - pada perempuan dan
sebesar 19,7% pada laki-laki. Secara umum
lingkar perut penduduk dewasa juga
meningkat dari 18,8% tahun 2007 menjadi 26,6% tahun 2013.
Intervensi terhadap
masalah gizi lebih dilakukan sebagai bagian dari upaya
promotif-preventif dan upaya kuratif-rehabilitatif dalam Pengendalian Penyakit Tidak
Menular. Upaya ini diperkuat
dengan Pendidikan Gizi Pada Masyarakat dengan pendekatan
Empat Pilar Gizi Seimbang, yaitu : 1) Mengkonsumsi makanan beraneka ragam,
2) melembagakan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, 3) Menumbuhkan kebiasaan berolahraga dan aktivitas fisik, serta 4) Memantau
dan mempertahankan berat-badan normal.
Saudara-Saudara,
Sebelum mengakhiri
sambutan ini, saya menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat -
yang diperkuat dengan Penerapan Gizi Seimbang
- baik pada diri sendiri, dalam
keluarga, maupun di lingkungan
masyarakat. Marilah kita menyebarluaskan slogan : Gizi Seimbang, Bangsa Sehat Berprestasi.
Demikianlah beberapa hal yang perlu saya sampaikan
pada Hari Gizi Nasional Ke-54 yang bersejarah ini. Semoga upaya kita untuk
mewujudkan Bangsa Indonesia yang sehat-sejahtera senantiasa diberkati Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Akhirnya, dengan
memohon rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini : 1) Angka Kecukupan
Gizi; 2) Pedoman Gizi Seimbang; 3) Pedoman
Gizi Rumah Sakit; dan 4) Komik Sarapan Sehat sebagai Pilar Gizi Seimbang, saya
luncurkan dengan resmi dan Seminar Gizi Nasional dalam rangka
Acara Puncak Hari Gizi Nasional Ke-54 saya nyatakan dibuka dengan
resmi.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
MENTERI KESEHATAN RI
dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH
PANTUN UNTUK
MELENGKAPI SAMBUTAN IBU MENKES
PADA
PEMBUKAAN
SEMINAR GIZI NASIONAL
DALAM
ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE
– 54
JAKARTA, 25
FEBRUARI 2014
Terbang di taman
kupu dan kumbang,
Dapatkan madu di pagi
hening.
Dengan
gizi cukup dan seimbang,
Wujudkan
bangsa-sehat berdayasaing.
Pohon
enau dulu dan kini,
Menghasilkan
nira dan gula aren.
Jadikan Hari Gizi Nasional ini,
Membulatkan
tekad, sukseskan JKN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar